Syair yang kau guratkan dalam Goresan telah menyadarkun masih ada tempat diriku dihatimu meskipun hanya pojokan kecil di sudut rumahmu yang kau lewatkan saat kau bersihkan. Pesan ini ada untuk kau yang mengerti bahwa pertemuan bagaikan tabir yang menyingkap menguji dalam kerinduan. Mungkin kita tak dapat sedekat nadi tapi kita bisa dekat dengan maha yang dirindukan. Maha penyair yang saling mengungkap rindu dalam syair. Saling mengingatkan dalam doa salling mengerti dalam diam. Diam bukanlah perpisahan tapi diam adalah penjaga hati yang dapat menjaga rindu dalam jarak, menjaga rasa dalam hati, dan menjaga cinta dalam doa. Prasaan blum pantas yg ku jaga merupakan beban yang slama ini ku tanggung. ku bukan orang brada, ku bukan orang yang dapat menggegam dunia ataupun pelantun yang dapat melantunkan syair nan indah. Ku hanya pendengar dan pendoa yang mengagumi syair sang pencipta. Ku hanya bisa percaya bahwa pertemuan dan kedekatan ini adalah sebuah nikmat yang yang harus dsyukuri (Fabii ayii alaa i' robika tukdziban?). Sebagai mana Jodoh itu sangat dekat. Sedekat tulang rusuk dengan hati. Sangat lentur namun kuat dapat menjaga seluruh bagian yang penting. Tidak lebih tinggi dari kepala sebagai tuan dan tidak serendah kaki untuk menjadi bawahan. Dirinya adalah belahan jiwa yang cerminan diriku. Ku hanya menjaga kepantasan diriku untuk dirimu.
0 comments:
Post a Comment