Friday, 7 February 2020

Maaf

Maaf ku mungkin takan cukup untuk mengobati rasa sakitmu padaku.
Hatiku tak bisa tenang bahkan mimpiku membuatkan sebuah cerita yang lebih tragis dari apa yg ku bayangkan.
Kau tahu mimpi mungkin adalah obsesi yang mungkin kupikirkan terlalu berlebihan atau mungkin pesan yg tuhan sematkan untuk diriku meminta maaf. Maafkan aku atas keburu - buruanku, maafkan atas harapanku yang membuatmu bimbang ku ingin kau kejar cita-citamu. Dan suksesmu adalah kebahagiaanku. Terima kasih telah melepaskan ku dan semua doamu. Kebahagiaanmu di 2020 kuyakini itu dan ini adalah tahunmu . 
Kutahu dirimu kuat dan cerdas, tidak seperti perempuan dalam mimpiku yang mudah menyerah dan mengambil keputusan yang sangat dibenci oleh penciptanya dan terselip juga sebuah cerita dan rasa bersalah yang yang aku rasa dalam salah satu tokoh di mimpi itu. 
Ku bukan yang terbaik di jalanmu dan kutahu kau sudah punya pilihan itu mimpiku malam ini menyadarkan ku untuk tidak diam untuk itu. ku menulis ini karena ku tak mampu membalas semua pesan2 mu kutahu kau sudah mulai menulis semoga tulisan mampu membuat dirimu tenang yang pernah kurasakan dulu. Sekali lagi maafkan aku. Ku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu. 

Saturday, 13 April 2019

Pondasi

Menjauh untuk merasakan kehilangan.  Mungkin saat ini bisa dikatakan seperti itu atau mungkin hanya untuk merasakan kembali kerinduan.  Dahaga saat tak berjumpa akan terasa lebih segar jika saat pada puncak di waktu yang paling dibutuhkan.  Meskipun ku tahu mungkin kau tak merasakannya.  Pesan yang dulu mengalir bagai pasir terkena deburan ombak, rata seakan tak pernah terbentuk.  Karena pada dasarnya kita berada di pondasi yang tidak kokoh yang suatu saat akan runtuh.  Yah ku tahu keputusanmu mungkin agar diriku lebih bersiap agar pondasi yang dibuat ditata berdasar struktur dan bahan yang lebih baik.  Agar saat kau menjadi atap mampu melidungi kehormatan dari luar yang hendak merusak rumah yang telah dibangun.  Kau tak perlu bersalah jika kau tak menjadi atap dari rumah yang hendak dibangun.  Yang perlu kau tahu aku masih membangun sebuah pondasi dari desain rumah agar kau pas menutup keseluruhan rumah yang telah di desain.

Tuesday, 1 January 2019

2019

Malam pergantian tahun terlewati begitu saja. Ini adalah cerita pertama di tahun 2019 atas refleksi di tahun 2018. Yah sudah lama tidak menulis padatnya kegiatan dan masalah sebelumnya membuat tak bisa menulis. Berubahnya perkembangan jaman dari banyak blogger menjadi vlogger menjadi salah satu penyebab budaya membaca menjadi budaya menonton. Tapi masih banyak yang bisa diceritakan dengan tulisan dari pada yang dipertontonkan. Inilah ceritaku

Malam pergantian tahun seperti biasa seperti pergantian hari sebelumnya. Kesedihan masih terasa menjelang akhir tahun 2019. Ratusan nyawa orang melayang diterjang ombak raksasa di selat sunda. Semoga jiwa yang melayang dapat diterima semua amal dan ibadahnya dan dikuatkan keluarga yang ditinggalkannya.
Kembali ke tahun 2018 banyak cerita di tahun 2018 dari mulai kembali jadi mahasiswa kuliahan dengan tumpukan tugas hingga gagal ujian yang hampir membuat depresi. Yah 2018 adalah tahun ujian, dari ujian kehidupan sampai ujian pengetahuan dan semua berakhir di tahun 2018. Semua ujian itu karena Tuhan mau memberikan pahala yang berlimpah sebagaimana wahyu tuhan bahwa Allah SWT tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya. (Qs. Al-baqarah:288). Sudah jelas bahwasanya ujian yang diberikan di tahun ini karena tuhan tau diriku bisa melewati dan diriNya telah menyiapkan untuk meningkatkan derajat di tahun berikutnya. Dan di penghujung tahun kemarin kembali bertemu dengannya dan ku rasa masih banyak rasa untuknya. Terima kasih 2018 pengalaman dan pelajarannya dan semoga di 2019 dapat terealisasi semua cita dan tujuan yang belum tercapai di tahun sebelumnya dan bertemu dengannya dengan cara yang lebih baik.

Thursday, 13 July 2017

Bahagialah !!!

Wahai teman yang kuharap jadi hidupku. bagaimana kabarmu sudah lama ku tak menulis untukmu. Bukan karena kata- kataku habis untukmu tapi waktu tak memberi ijin untuku menulis padamu, karena ku tahu takan habis ribuan kataku untukmu. Ku tahu  tahun ini mungkin adalah tahun yang paling membanggakan untukmu. selamat untuk kerja kerasmu, perjuangan selama beberapa tahun terbayar dengan sebuah penghargaan dari usaha dan doa keluargamu.  Aku mungkin belum mampu melihatmu, karena disini ku masih berjuang dengan tujuan yang kuanggap  manis jika ku terus pertahankan. Wahai temanku perjuanganmu belum brakhir masih banyak rintangan yang mungkin akan menghadang atau mungkin jodoh yang mulai mendekat padamu :-). Meskipun dalam bayangan atau harapan masih ada keinginan untuk kita bersama. seperti sebuah cerita dipisahkan untuk dipersatukan. Tapi mungkin waktuku terlalu lama untukmu, bukan tanpa sebab hanya saja kebahagiaan tidak dapat diraih hanya dengan suka atau mungkin cinta, namun harus ada pondasi agar 3 visi persatuan dapat tercapai. Ku tak akan marah jika mungkin waktumu untukku tlah habis dan tak akan menyerah jika ada sisa untukku. Bebahagialah dengan apa yang kau dapat hari ini dan terus bersyukur. Dengan begitu harapan yang lain akan dihadapkan kepadamu. Salam untuk sahabatmu, salam juga untuk keluargamu.

Tuesday, 24 January 2017

Aneh

Sungguh aneh memang sang pengatur menyiapkan skenarionnya. Di saat tak ada niat justru diriNya memberikan pertemuan. walau masih terasa sesak, rindu masih sebatas rindu. Hanya minta bersabar dan berharap dalam kesendirian. Meminta jalan paling baik dalam perjalanan untuk kembali. ketempat asal yang mungkin akan berubah suatu saat. Dengan harapan bersua dalam pojokan rindu yang masih tertinggal di sudut pekarangan. Meski mulut masih bisu. Tapi hati ingin berseru, berujar dan berteriak. Namun apa daya diriNya belum memberi kesempatan, mulut masih dikunci pintu hati pun masih tertutup menunggu ketukan disaat yang paling tepat.

Sunday, 15 January 2017

Puas

Masih berat memang, pertemuan denganmu.  Belum cukup diriku untuk sampai bersamamu. untuk mengungkapkan segalanya. Belum pantas rasanya diri ini untuk sampai berdiri  sejajar dengan dirimu. Belum mampu diri ini mendekat untuk saling menghadap. hanya dapat menunduk untuk tau keadaan. Berpapasan sudah cukup untuk melepas sebagian rasa yang   masih sangat berat disini. Biarkanlah ini menjadi cerita untuk nanti, masih banyak waktu untuk menjadi lebih baik. Meski mungkin sakit untuk saat ini dan mungkin  masih tak akan ada kebahagiaan nanti, tapi masih berusaha menjadi lebih baik untukmu nanti. Meski tak ada jaminan dirimu untuku nanti. Tapi melihat senyum sudah cukup untuk sekedar melepas kerinduan dan menjadi kebahagian.
 

visitor

free counters

About Me

i have learn in blogging sorry my blog is bad

Followers

My Learn Blogging Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template